Beranda | Artikel
Pendidikan Bagi Anak - Fiqhul Usrah (Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.)
Sabtu, 14 Oktober 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Kholid Syamhudi

Pendidikan bagi anak adalah kajian tema rumah tangga oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.

(Download juga kajian sebelumnya: “Harapan Bagi Pendidikan Remaja Islam – Fiqhul Usrah“)

Ringkasan Kajian Fiqih Keluarga: Pendidikan Bagi Anak

Pada masa ini, banyak para pemuda yang terlantar, tidak menerima pendidikan dengan baik dan banyak keluhan dari orang tua yang mengeluhkan tentang anak-anaknya. Tentunya ini sebuah fenomena yang menyesakkan hati dan bahkan mengeluarkan air mata. Itulah realita yang tidak bisa dibiarkan begitu saja karena hal ini sudah harus diperbaiki.

Dan jika diperhatikan, hal ini terjadi karena orang tua kurang memperhatikan pendidikan agama pada anak-anaknya. Oleh karena itu Imam Ibnu Qayyim telah menggambarkan dan menjelaskan akibat buruk dari pada orang tua yang tidak mendidik anaknya dengan agama. Ibnu Qayyim menjelaskan dalam kitab Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud pada halaman yang ke-139 bahwa orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya dan membiarkan anaknya begitu saja tanpa pendidikan sungguh telah berbuat buruk kepadanya dengan seburuk-buruknya. Kebanyakan kerusakan anak-anak adalah dari orang tuanya dan dari tidak perhatiannya orang tua kepada mereka dengan membiarkan mereka tanpa belajar agama. Orang tua menelantarkan mereka ketika kecil sehingga orang tua tidak bisa mengambil manfaat dari mereka dan merekapun tidak bisa memberikan manfaat kepada orang tuanya ketika sudah dewasa. Sebagian orang tua mencela sikap durhakanya anak kepada dia. Anak menjawab, “Wahai ayahku, kamu durhaka kepadaku ketika aku kecil maka sekarang ketika sudah aku sudah besar durhaka kepadamu. Kamu dulu menelantarkan aku ketika kecil dan sekarang aku menelantarkanmu ketika tua.”

Kondisi yang ada ini, sudah dijelaskan oleh Ibnu Qayyim bahwa pada asalnya adalah kesalahan orang tua yang tidak memberikan pendidikan yang baik kepada anak tersebut. Sebagian orang tua hanya memikirkan biaya sekolah anaknya saja, padahal mereka ingin anaknya berbakti kepada mereka ketika mereka sudah tua. Namun banyak orang tua yang lupa bahwa mereka harus memperbaiki anaknya ketika masih kecil.

Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa anak adalah amalan seorang muslim. Sebagaimana kisah Nabi Nuh Alaihi wasallam, ketika anaknya yang kafir tidak mau ikut dengan Nabi Nuh. Kemudian Nabi Nuh mengatakan ” إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي ” sesungguhnya anakku termasuk keluargaku. Maka Nabi Nuh mendapatkan jawaban yang tegas dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, “إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ ۖ” sesungguhnya dia adalah amalan yang tidak shalih. Hal ini menunjukkan bahwa anak adalah amalan bagi orang tua. Sehingga kalau anak itu shalih, akan menjadi amal shalih bagi orang tuanya. Tapi jika anaknya buruk, maka akan menjadi amal buruk bagi orang tuanya. Oleh karena itu, perhatian Islam pada pembianaan ini sangat besar sekali.

Dan jika dilihat kehidupan masyarakat, ternyata sebetulnya kerusakan generasi muda berawal pada orang tua yang tidak menunaikan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menelantarkan anaknya dengan tidak memberikan hak-hak anaknya. Akhirnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab orang tua dengan adanya anak-anak yang durhaka kepadanya. Hal ini adalah agar para orang tua merasakan bagaimana sedih dan sakitnya ketika seorang anak tidak diarahkan dan dididik.

Dengarkan Penjelasan Selengkapnya Download MP3 Kajian Fiqih Keluarga: Pendidikan Bagi Anak


Jangan lupa untuk turut serta berbagi link download ceramah ini di media sosial yang Anda miliki, seperti facebook, twitter, google+, atau pun yang lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan Anda dengan pahala berlimpah.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29063-pendidikan-bagi-anak-fiqhul-usrah-ustadz-kholid-syamhudi-lc/